Apa Bisamu?

May 26, 2009 § 7 Comments

Vita nostra brevis est,
Brevi finietur;
Venit mors velociter,
Rapit nos atrociter;
Nemini parcetur,
Nemini parcetur.


Masih terngiang di kepala bait-bait lagu Gavdeamvs Igitvr yang lazim dinyanyikan saat wisuda. Bait-bait tersebut bercerita dan menceritakan bahwa ..Hidup kita sangatlah singkat akan berakhir dengan segera, Maut datang dengan cepat, Merenggut kita dengan ganas, Tak seorang pun mampu menghindar..

Sekonyong-konyong ada seseorang yang menyalami sambil bertanya: Apa Bisamu? Pertanyaan kejam ini disodorkan senior saya 5 menit setelah saya keluar dari ruangan prosesi wisuda beberapa tahun lalu. Semua disalami dengan pertanyaan yang sama bukan dengan ucapan selamat yang lazim di ucapkan ketika kita berhasil melakukan sesuatu. Pertanyaan yang kejam! tapi itulah Realita.. Mungkin untuk sebagian teman saya nggak ambil pusing, tapi bagi saya pertanyaan tersebut adalah tantangan terbesar yang perlu dipikirkan. Pertanyaan yang membutuhkan jawaban seperti Password untuk memilih akan kearah mana hidup ini akan saya bawa.

Bisa apa sih saya? ternyata setelah saya lulus kuliah saya gak bisa apa-apa, saya gamang antara memilih kanan dan kiri. System perkuliahan terang-terangan berkata bahwa kita dipersiapkan untuk dunia kerja. Tapi dunia kerja yang seperti apa? Kadang ilmu yang kita dapat tidak sesuai dengan kerja yang kita lakukan. Pertanyaan demi pertanyaan muncul dikepala, menembus batas waktu. 1`tahun, 5 tahun, 10 tahun kedepan saya mau jadi apa dan seperti apa? Apa yang harus saya lakukan dengan ilmu yang saya miliki? Pikiran ini berkecamuk diantara senang dan suasana gembira atmosfir hari wisuda. Kenyataan berkata lain, sedih dan bingung memikirkan langkah kaki saya esok hari. Mau ngapain? Cari kerja kemana? Kerja apa?

Waktu itu, diantara kesumpekan melihat kegembiraan orang lain, saya buka Toga dan Jas hitam. Saya hampiri senior saya tersebut, lalu saya bilang: ..This is not the end, but is begining.. saya akan coba dari awal lagi.., dia memandang saya lama seperti berpikir setelah itu dia tersenyum lalu memeluk saya sambil berkata..
Selamat.., Teruslah Belajar..

Gaudeamus igitur,
Iuvenes dum sumus;
Post iucundam iuventutem,
Post molestam senectutem,
Nos habebit humus,
Nos habebit humus
.

§ 7 Responses to Apa Bisamu?

Leave a comment

What’s this?

You are currently reading Apa Bisamu? at Kawahyu.

meta